Pembatal Syahadat

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا..

ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ..

ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ..

أما بعد.

Seorang ulama' tabi'in sekaligus qadhi (hakim) bagi penduduk shan'a, seorang tabi'in yang selama 40 tahun, tidak tidur di atas kasur dan selama 20 tahun tidak menjadikan shalat isya' dan subuh kecuali hanya satu kali wudhu", beliau adalah Wahab bin Munabbih رحمه الله. Suatu ketika ada seorang lelaki yang bertanya kepada Wahab bin Munabbih, "Bukankah syahadah laa ilaha ilAllah itu merupakan kunci jannah?"

Beliau رحمه الله menjawab, "Benar, tetapi tidak ada kunci melainkan ia pasti memiliki gerigi. Apabila engkau datang membawa kunci yang ada geriginya, maka jannah itu akan terbuka bagimu. Namun jika tidak, maka ia akan tetap tertutup dan terkunci bagimu" (Riwayat Bukhari)

Ikhwany fiddin...

Gerigi yang dimaksudkan itu adalah Syarat-Syarat Syahadah, barangsiapa yang mengucapkan syahadatayn lalu menyempurnakannya dengan memenuhi syarat-syarat berikut, maka ia telah memegang kunci Jannah. Berikut merupakan syarat-syarat syahadah yang kami kutip di dalam kitab Al Wala' Wal Bara' yang ditulis oleh Syaikh Al Qohthoni,

Al Ilmu, yaitu mengetahui makna syahadah dan apa saja yang dinafi' atau diitsbatkan (ditetapkan) (QS. Muhammad : 19)

Al Yaqin, yaitu yakin dengan sebenarnya terhadap semua yang terkandung dalam syahadah tersebut tanpa ada keraguan sedikit pun (QS. Al Hujurat : 15)

Al Qobul, yaitu menerima seluruh kandungan syahadah dengan hati dan lisan serta perbuatan (As Saffat : 35-36)
Al Inqiyad, yaitu tunduk dan patuh dalam mengaplikasikan keseluruhan tuntutan syahadah tanpa ada rasa keberatan sedikitpun (QS. An Nisa : 65, 125; QS. Luqman : 22)

As Sidqu, yaitu mengucapkan syahadah dari lubuk hati yang benar-benar jujur dan benar (QS. Al Ankabut : 1-3)

Al Ikhlas, yaitu mengikhlaskan amal dan niat hanya untuk Allah saja tanpa dicemari oleh kotoran-kotoran syirik (QS. Al Bayyinah : 5)

Al Mahabbah, yaitu mencintai seluruh kandungan syahadah dan apa saja yang menjadi tuntutannya serta mencintai orang-orang yang beriltizam dan komitmen dengan kalimah syahadah serta membenci hal-hal yang membatalkan syahadah (QS. Al Baqarah : 165)

Ketujuh syarat ini hendaknya dilazimi serta diamalkan agar syahadat yang kita ucapkan dapat diterima oleh Allah serta kalimat syahadat ini benar-benar mendatangkan manfa'at bagi kita baik di dunia terlebih di akhirat kelak.

Syahadat Kita bisa BATAL!!!

Ikhwany fiddin ...

Kita sudah mengetahui bahwa syahadat adalah hal pertama yang harus dilaksanakan agar seseorang itu bisa memasuki gerbang Islam yang mulia. Sebagaimana yang telah disepakati oleh seluruh ulama' baik ulama-ulama salaf (yang terdahulu) dan ulama-ulama khalaf (yang sekarang) bahwa syahadat adalah rukun pertama di dalam rukun Islam, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم ketika di tanya oleh malaikat Jibril عليه السلم. Selain itu, para ulama' (salaf & kholaf) juga tidak berselisih dan sepakat bahwa syahadat bisa menjadi RUSAK bahkan BATAL sebagaimana juga wudhu, sholat, puasa, dan ibadah lainnya. Wal iyadzu billah ...

Wudhu akan batal ketika kita melanggar hal-hal yang membatalkannya, seperti buang air, buang angin, dan lain-lain. Begitu juga dengan sholat dan puasa, ketika kita mengerjakan pembatal-pembatalnya (tanpa ada alasan yang syar'i) maka dapat dipastikan puasa dan sholatnya telah BATAL. Lalu bagaimana dengan syahadat kita? Apa saja hal-hal yang dapat membatalkan syahadat itu? Berikut adalah penjelasan tentang beberapa pembatal (nawaqidh) syahadah berikut contoh realnya pada hari ini, semoga Allah menjauhkan kita darinya dan memudahkan kita untuk menghindarinya.

Secara umum pembatal syahadat terbagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu :
1.    Syirik
2.    Kufur
3.    Nifaq
4.    Riddah

S Y I R I K
Secara bahasa syirik mempunyai arti menyertai atau membuat serikat/sekutu.
Dalam al-Qur'an Allah berfirman,

ﻭَﺃَﺷْﺮِﻛْﻪُ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِﻱ

Artinya, "Dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku" (QS. Thaha : 32)

Menurut istilah, syirik berarti seseorang menjadikan tandingan bagi Allah dalam hal yang hanya menjadi hak Allah جل جلا له. Syirik merupakan dosa yang paling besar sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم

Dari Abdullah ia berkata: "Saya telah bertanya kepada Rasulullah tentang dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?' Beliau menjawab, "Engkau menjadikan sekutu bagi Allah padahal Dialah yang menciptakanmu …" (HR. Bukhari dan Muslim)

Pembagian Syirik
1.  Syirik Akbar,

yaitu memalingkan seluruh ibadah untuk selain Allah atau berkeyakinan bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan pantas disembah kecuali Allah. Syirik jenis ini akan mengeluarkan pelakunya dari Islam (membatalkan syahadatnya) jika dia tidak mau taubat sebelum ajal menjemputnya.

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻻ ﻳَﻐْﻔِﺮُ ﺃَﻥْ ﻳُﺸْﺮَﻙَ ﺑِﻪِ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮُ ﻣَﺎ ﺩُﻭﻥَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻤَﻦْ ﻳَﺸَﺎﺀُ

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa selainnya bagi siapa saja yang Dia kehendaki" (QS. An Nisaa : 48)

Pelaku syirik besar juga akan terhapus seluruh amalannya serta diharamkan masuk surga dan akan kekal di dalam neraka.

وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"... Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya akan lenyaplah (terhapus) dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan" (QS. Al An'am : 88)

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka PASTI Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka ..." (QS. Al Maaidah : 72)

Syirik besar dapat dikelompokkan lagi menjadi 6 macam, yaitu :

A. Syirik dalam berdoa, Allah berfirman,

"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat mengabulkan (doa) nya sampai hari kiamat" (QS. Al Ahqof : 5-6)

Pada hari ini banyak sekali bermunculan orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan ghaib sehingga mereka bisa menjadikan tubuh mereka kebal terhadap senjata tajam, atau mereka mampu menyihir orang lain dengan bacaan atau mantra-mantra tertentu. Tak sedikit juga para "orang pintar" (begitu mereka menyebut dirinya, walau pada hakekatnya mereka adalah sebodoh-bodoh makhluk, wal iyadzu billah) tersebut menghiasi diri mereka dengan pernak-pernik Islam, bahkan sering juga mereka menyelipkan dzikir atau doa-doa berbahasa Arab sehingga seolah-olah itu adalah bersumber dari ajaran Islam. Padahal kalau kita mau teliti, bacaan atau tulisan berbahasa arab dan selainnya ini adalah mantra pemanggil setan atau simpelnya ia semacam perjanjian untuk bersekutu dengan jin, setan dan yang sejenis dengannya,

Allah azza wa jalla berfirman,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

"Sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin itu (tidak akan dapat membantu kecuali hanya) menambahkan bagi mereka dosa dan kesalahan" (QS. Al Jin : 6)

Contoh lainnya adalah apa yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang pantai selatan, mereka berdoa memohon kelancaran rezeki, berdoa memohon dijauhkan dari bala' dan musibah, kepada siapa? Kepada apa yang mereka sebut dengan Ratu Penguasa Pantai Selatan, waliyadzu billah ... Dan contoh kesyirikan dalam berdoa ini sungguh sangat banyak dan sangat mengkhawatirkan, terkadang mereka berdoa kepada Kerbau, Sungai, Laut, Pohon, Batu dan lain-lain.

B. Syirik dalam Niat, Motivasi & Tujuan, Allah berfirman,

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan SEMPURNA dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan sedikitpun. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali NERAKA dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS. Hud : 15-16)

Ikhwany fiddin...

Jama'ah AHQ yang berbahagia. Seberapa seringkah ayat ini kita baca dalam keseharian kita? Jika kita merutinkan ODOJ, minimal dalam sebulan kita membacanya 1 kali.

Syirik niat ini merupakan syirik yang sangat berbahaya, sehingga menjadikan pelakunya menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan selain dari keridhoan Allah (dunia). Terkadang kita melihat mereka ini orang yang berbicara dengan Al Quran dan Hadits, namun bukan untuk menjadikan manusia dekat kepada Allah, melainkan agar manusia menjauhi Allah dan mereka mendapatkan bagian mereka di dunia ini, wal iyadzu billah.

Makanya tidak heran, orang-orang atau kelompok-kelompok seperti ini sering kita melihatnya bergelimang dengan harta dunia yang berlimpah, seolah-olah kebahagiaan itu bagi mereka hanyalah kebahagiaan di dunia ini saja. Lihat saja misalnya para penganut faham Pluralisme, JIL, Ahmadiyah, Syi'ah dan berbagai bentuk aliran-aliran sesat lainnya.

Mereka ini tidak pernah takut untuk memelintirkan ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Rasulullah agar umat Islam bingung dengan agama mereka yang mulia suci ini. Tidak juga mereka ngeri ketika harus menggunakan bahasa-bahasa kotor kepada Allah dan Rasul-Nya seperti perkataan "Al Quran adalah kitab suci terporno" atau perkataan "Bahwa Muhammad adalah seorang pedofil lagi maniak seks", "Tuhan telah membusuk", "Anjinghu Akbar", dan perkataan-perkataan yang semisal dengan maksud untuk meremehkan serta mengolok-olok ayat-ayat Allah, wal iyadzu billah. Coba simak kutipan perkataan berikut,

"Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan (maksudnya Allah), mungkin Dia (Allah) hanya akan tersenyum simpul. Sambil menunjukkan surga-Nya yang Maha Luas, disana ternyata telah menunggu banyak orang, antara lain: Jesus, Muhammad, Sahabat Umar, Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir" (Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Lubang Hitam Agama, Rumah Kata, Yogyakarta, 2005. hal. 45) Wal iyadzu billah ...

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu KAFIR (batal syahadatnya) sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa" (QS. At Taubah 65-66)

C. Syirik Keta'atan,
Allah berfirman,

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS. At Taubah : 31)

Ketika dibacakan ayat ini, Ady bin Hatim (saat itu beliau baru memeluk Islam) merasa heran dan mengatakan, "Sesungguhnya kami (Nasrani) tidak menyembah rahib dan pendeta kami". Lalu Rasulullah bersabda, "Bukankah mereka menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal lalu kalian mengikutinya?". 'Benar', jawabnya. Lantas Rasulullah bersabda lagi, "Itulah bentuk penyembahan kalian" (Tafsir Ibnu Katsir)

Bentuk syirik yang ketiga ini juga banyak menjangkiti kaum muslimin di seluruh dunia, terkhusus di Indonesia. Betapa mereka lebih senang mengikuti pendapat-pendapat serta sugesti "penasehat spritual" ketimbang mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Lihat saja misalnya para Ahli Fengshui yang konon katanya bisa mengetahui letak mujur sial suatu tempat berdasarkan dugaan mereka. Mulai dari posisi rumah, toko, letak perabotan hingga masalah wc juga mereka ramal mujur sialnya.

Peramal juga tak kalah berbahayanya dengan Ahli Fengshui, mereka mengklaim mengetahui rahasia-rahasia langit yang belum terjadi. Sehingga berbondong-bondonglah orang-orang mendatangi mereka untuk meramal masa depan, jodoh, karir serta sekedar meminta "nasehat spritual" sesuai persangkaan si peramal. Termasuk juga ramalan horoskop yang kini sangat digandrungi kalangan remaja, yang isinya juga tidak jauh-jauh dari ramalan cinta, mujur sial, rejezi dan sebagainya. Hal semacam ini tergolong ke dalam perbuatan SYIRIK sebagaimana sabda Rasulullah,

"Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah syirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah : "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau" (HR. Ahmad)

"Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal" (HR. Bukhari dan Muslim)

"Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu mempercayai apa yang diramalkan, maka ia telah kufur (mengingkari) terhadap wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم" (HR. Tirmidzi No. 135, Abu Dawud No. 3904, Ibnu Majah No. 639 dan Ahmad No. 9252)

"Barangsiapa yang mendatangi seorang peramal lalu menanyakan kepadanya tentang satu ramalan, maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam" (HR. Muslim 2230)

Wal iyadzu billah wa na'udzubillah min dzalik ... Sekedar mendatanginya saja akan menjadikan sholat kita tidak terima selama 40 malam, lalu adakah lagi alasan bagi kita untuk mempercayai ramalannya?

D. Syirik Mahabbah,

Allah berfirman,

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah" (QS. Al Baqarah : 165)

Bentuk syirik yang keempat yaitu mencintai seseorang melebihi cintanya kepada Allah جل جلا له, Allah menggelarinya dengan sebutan andad (tandingan).

Penyakit syirik jenis ini banyak sekali menimpa kaum-kaum sebelum Islam, mereka memuja-muja seseorang, terkadang seseorang itu tokoh penting, kepala negara, orang yang kharismatik bahkan juga orang-orang sholeh. Hal semacam ini juga pernah diwanti-wantikan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Aisyah رضي الله عنه berkata : Ketika Rasulullah  صلى الله عليه وسلم sakit, Ummu Habibah dan Ummu Salimah menyebutkan gereja yang mereka lihat di Habasyah. Maka Nabi صلى الله عليه وسلم mengangkat kepalanya dan bersabda, "Mereka adalah orang-orang yang jika ada di tengah mereka orang sholeh yang meninggal atau hamba yang sholeh maka mereka membangun di atas kuburannya itu masjid dan menggambar di dalamnya gambar-gambar (orang-orang sholeh). Mereka adalah SEJELEK-JELEK MAKHLUK di sisi Allah"

Dalam riwayat yang lain Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashroni lantaran mereka menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid-masjid"

Sekarang lihatlah di negeri kita ini, betapa penyakit syirik jenis ini banyak menjangkiti kaum muslimin disini. Sebahagian mereka menganggap kramat makam-makam yang diklaim sebagai makamnya para Wali, bahkan tidak sedikit yang sholat, berdoa serta melakukan ritual-ritual yang aneh di pekarangan makam tersebut. Ada juga yang beranggapan bahwa tanah dari makam yang diklaim sebagai wali Allah tersebut adalah sakral dan memiliki banyak keutamaan, sehingga tidak heran jika makam tersebut hampir saja ambles karena banyaknya peziarah yang berebutan mengambil "benda sakti" berupa tanah makam. Contoh lain yaitu apa yang terjadi ketika salah seorang Imam Syi'ah, Khomeini wafat, para peziarah pun berebutan kain kafan sang Imam hingga jenazahnya hampir telanjang. Dan yang paling aneh serta menggelikan ada salah satu fatwa nyeleneh Syi'ah yang menganjurkan untuk ngalap berkah dari tinja (kotoran) dari Imam yang mereka klaim sebagai manusia ma'sum (bebas dari dosa), wal iyadzu billah ...

Namun ketika kita tanya kepada mereka tentang apa yang menjadi alasan mereka melakukan hal-hal ngawur dan nyeleneh seperti itu, jawaban mereka tidak lain adalah persis seperti yang disindir oleh Allah pada ayat berikut,

"Dan Orang-orang yang mencari pelindung selain Allah (berkata), “kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya" (QS. Az Zumar : 3)

"Dan mereka menyembah kepada selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemadlorotan kepada mereka dan tidak pula kemanfaatan, dan mereka berkata, “mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di sisi
Allah" (QS. Yunus : 18)

Laahawla wa laa quwwata illa billah ... Sudah jatuh tertimpa tangga pula, sudahlah amalan terhapus kekal di neraka pula, wal iyadzu billah

E. Syirik Takut,
Allah berfirman

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut
kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman" (QS. Ali Imran : 175)

Contoh jenis syirik ini dalam kehidupan nyata adalah menyakini kesialan angka 13, keyakinan jika menabrak kucing maka akan celaka, keyakinan para sopir jika melewati jalan angker harus berpamitan terlebih dahulu kepada yang Mbau rekso tempat angker tersebut dengan membunyikan klakson, keyakinan bahwa tiap malam jum’at kliwon harus memberikan sesajian diperempatan-perempatan jalan, adat istiadat menginjak telor dan segala kegiatan yang mengiringi bagi pengantin, memasang dekorasi dengan tandanan pisang pada pintu masuk halaman dalam pesta pengantin, brobosan (melewati bawah) jenazah yang akan diberangkatkan ke kubur, menyakini kebenaran para dukun dan paranormal,
menyakini bahwa seekor kerbau dapat memberikan berkah, menyakini bahwa pusaka atau kereta keraton dapat memberikan berkah sehingga perlu dimandikan dan airnya dijadikan rebutan, dan berbagai contoh kemusyrikan lain
yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Selain itu, ada pula fenomena kesyirikan di layar televisi yang menayangkan sejumlah acara film horor yang berbau mistis. Akhir-akhir ini film-film semacam itu mulai marak kembali di bioskop-bioskop Indonesia. Berbagai film horor itu kebanyakan mengisahkan tentang para hantu yang menakut-nakuti dan meneror manusia, bahkan hantu-hantu itu sampai ingin membunuh. Ini jelas pembodohan sekaligus menebar kesesatan ke tengah-tengah masyarakat. Padahal setiap orang mati tidak mungkin bangkit kembali, mereka terlalu disibukkan dengan urusan besar mereka di alam kubur.

F. Syirik Tawakkal,
Allah berfirman,

"Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri" (QS. Ibrahim : 12)

Inilah jenis syirik besar yang terakhir, syirik dalam hal tawakkal atau kepasrahan kepada selain Allah. Pelaku jenis syirik ini meyakini bahwa ada makhluk yang dapat menenangkan, memberi manfaat, mendatangkan rezeki, jodoh serta menolak bala' dan mudhorot selain Allah جل جلا له. Mereka bertawakal (memasrahkan nasibnya) kepada cincin, akik, keris, pisau, benda antik, susuk, rajah dan benda-benda serta makhluk selain Allah جل جلا له, wal iyadzu billah ...

Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda, "Barang siapa yang mengalungkan Tamimah, maka sesungguhnya ia telah musyrik. (Hadits Shahih)

Tamimah, menurut al-Mundziri artinya untaian kalung yang dipakai untuk mengusir penyakit. (Keyakinan terhadap tamimah) ini adalah kejahilan dan kesesatan, sebab tidak ada
sesuatupun yang dapat menghalangi atau menolak apapun kecuali Allah. Menurut Abu as Sa’adaat tamimah adalah untaian kalung yang dahulu oleh orang Arab dipakaikan kepada anak-anaknya agar terlindungi dari gangguan setan.

Berdasarkan hadits ini, memakai tamimah atau kalung apa saja untuk tujuan perlindungan diri dari ganguan setan, ganguan roh jahat, penyembuhan penyakit atau tolak bala’, adalah termasuk syirik yang harus diberantas.

Dart Abu Waqit al-Laitsi, ia mengatakan, 'kami keluar bersama Nabi صلى الله عليه و سلم untuk berperang ke Hunain, kami waktu itu baru saja meninggalkan kekafiran (baru masuk Islam), sedangkan kaum Musyrikin mempunyai sebuah pohon Sidrah yang dijadikan tempat i’tihaf (bersemedi) mereka, dan mereka senang menggantungkan senjata-senjata mereka (supaya menjadi senjata sakti) pada pohon itu. Pohon itu disebut sebagai pohon yang memiliki keramat. Kemudian kami melewati pohon itu. Maka kami berkata kepada Rasulullah, 'Ya Rasalullah, buatkanlah untuk kami sesuatu yang dikeramatkan sebagaimana mereka (kaum Musyrikin) mempunyai sesuatu yang dikeramatkan”. Maka Rasulullah menjawab, "Allahu Akbar, ini merupakan jalan/kebiasaan (yang sudah terjadi sejak dahulu-pen). Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian telah berkata seperti apa yang telah dikatakan oleh Bani Israil kepada Musa, yaitu (yang tersebut dalam surat al-A'raf: 138 artinya): "Buatkanlah untuk kami berhala sebagaimana mereka mempunyai berhala-berhala. Musa menjawab, Sesungguhnya kalian benar-benar orang yang bodoh" Sungguh kalian benar-benar mengikuti jalan/kebiasaan orang-orang sebelum kalian"

2. Syirik Asghar,

adalah riya', sebagaimana hadits Rasulullah صلى الله عليه و سلم

Telah bersabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم, "Sesungguhnya perkara yang paling saya khawatirkan akan menimpa kamu sekalian adalah syirik kecil". Lalu para sahabat pun bertanya: Apakah gerangan syirik kecil itu wahai Rasulullah? Maka beliau pun menjawab, "Syirik kecil itu ialah perasaan riya dan pamer (ingin dilihat orang) bahwa dia selalu melakukan perkara kebajikan" (Hadis Riwayat Ahmad Dengan Isnad Jayyid)

Perbedaan syirik kecil dengan syirik besar:

Pelaku syirik kecil tidak batal syahadatnya sedangkan syirik besar membatalkannya
Pelaku syirik kecil terhapus amalan yang dikerjakan saat itu saja sedangkan syirik besar terhapus seluruh amalannya
Pelaku syirik kecil tidak kekal di Neraka sedangkan syirik besar kekal di Neraka.


وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّابِ

اخير الدعو انا، ان الحمد لله رب العلمين

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...

Ustadz Hizbullah

Team Asaatidz AHQ

0 Response to "Pembatal Syahadat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel